Penilaian di SD
dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan
dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Sikap
Contoh muatan KI-1
(sikap spiritual) antara lain:
- Ketaatan beribadah
- Berperilaku syukur
- Berdoa sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan
- Toleransi dalam beribadah
Contoh muatan KI-2
(sikap sosial) antara lain:
- Jujur
- Disiplin
- Tanggung jawab
- Santun
- Peduli
- Percaya diri
Bisa ditambahkan lagi
sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran, misal: kerja sama,
ketelitian, ketekunan, dll. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi,
penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal. Di bawah ini akan dijelaskan
secara singkat mengenai penilaian aspek sikap.
- Observasi.
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran
- Penilaian Diri.
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
- Penilaian
Antarteman. Merupakan teknik penilaian dengan
cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan
perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian antarpeserta didik.
- Jurnal Catatan
Guru. Merupakan catatan pendidik di dalam
dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan
dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil
observasi.
Pengetahuan
Aspek Pengetahuan
dapat dinilai dengan cara berikut:
- Tes tulis.
Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan
ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
- Tes Lisan.
Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap
(oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap
juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase,
kalimat maupun faragraf yang diucapkan.
- Penugasan.
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa
pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan
karakteristik tugasnya.
Keterampilan
Aspek keterampilan
dapat dinilai dengan cara berikut:
- Kinerja atau
Performance. Adalah suatu penilaian yang meminta
siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya
tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain
peran, menari. Contoh penilaian tes performance atau kinerja akan
diberikan pada bab Implementasi pada bab selanjutnya.
- Projek.
Penilaian Projek merupakan penilaian terhadap tugas yang mengandung
investigasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas
tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan
memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada
pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan,
dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian projek
sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan ketrampilan berpikir
tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta
didik. misalnya membuat laporan pemanfaatan energy di dalam kehidupan, membuat
laporan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman.
- Portofolio.
Penilaian dengan memanfaatkan Portofolio merupakan penilaian melalui
sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio
digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus
perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang
tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang proses & pencapaian hasil belajar peserta didik.
Portofolio merupakan
bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin
kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu
tema.Misalnya kompetensi pada tema “selalu berhemat energy”. Contoh kompetensi
membuat laporan hasil percobaan. Kemampuan membuat laporan hasil percobaan
tentu tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi membutuhkan proses panjang,
dimulai dari penulisan draf, perbaikan draf, sampai laporan akhir yang siap
disajikan. Selama proses ini diperlukan bimbingan guru melalui catatan-catatan
tentang karya peserta didik sebagai masukan perbaikan lebih lanjut. Kumpulan
karya anak sejak draf sampai laporan akhir berserta catatan catatan sebagai
masukan guru inilah, yang menjadi potofolio.
Di samping memuat
karya-karya anak beserta catatan guru, terkait kompetensi membuat laporan hasil
percobaan tersebut di atas, portofolio juga bisa memuat catatan hasil penilaian
diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku
sehari hari peserta didik yang bersangkutan.
0 komentar:
Posting Komentar